MEMAHAMI DEMOKRASI DALAM ISLAM

 ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHIWABARAKATUH


Islam mengajarkan umatnya untuk melaksanakan demokrasi dalam kehidupan sehari-hari. Demokrasi merupakan suatu tata pergaulan yang mengutamakan perasaan hak dan kewajiban serta mendahulukan musyawarah dalam mengambil keputusan yang menyangkut kepentingan bersama.


Islam tidak mengenal kasta sebab Allah swt. tidak membedakan hamba-hamba-Nya dari kedudukan dan hartanya. Allah swt. semata-mata membedakan kedudukan umat-Nya dari amal ibadahnya. Oleh karena itu, selayaknya umat Islam menyeimbangkan kehidupan dunia dengan kehidupan akhiratnya. Di sini saya akan mendeskripsikan ayat-ayat tentang demokrasi dan semoga para pembaca dapat memahami dan menerapkannya dalam perilaku sehari-hari.

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ  فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ  (Q.S Ali Imran ayat 159)

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu . Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (Q.S Ali Imran ayat 159)

Dalam ayat di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan, sebagai berikut :
  1. Allah swt. telah memberikan rahmat kepada Nabi Muhammad saw. sehingga dapat bersikap lemah   lembut terhadap kaum muslimin di sekitar beliau. Apabila beliau bersikap kasar dan keras hati, niscaya orang-orang itu akan meninggalkan Nabi Muhammad saw. Hal ini terkait dengan perbuatan beberapa sahabat yang tidak menaati perintah Nabi Muhammad saw. pada saat terjadinya perang Uhud sehingga menyebabkan kekalahan kaum Muslimin.
  2. Allah swt. memerintahkan Nabi Muhammad saw. agar memaafkan dan memohonkan ampun bagi para sahabatnya. Setelah itu beliau diperintahkan segera bermusyawarah dengan mereka untuk memecahkan persoalan yang mereka hadapi.
  3. Apabila musyawarah itu telah mencapai mufakat, bertawakkallah kepada Allah swt. karena Allah swt. menyukai orang-orang yang bertawakkal.


Surah Ali Imran Ayat 159 menyebutkan tiga hal secara berurutan untuk dilakukan sebelum bermusyawarah, yaitu sebagai berikut :

1. Bersikap lemah lembut. Orang yang melakukan musyawarah harus menghindari tutur kata yang kasar serta sikap keras kepala. Jika tidak,maka mitra musyawarah akan pergi menghindar.

2. Memberi maaf dan bersedia membuka diri. Kecerahan pikiran hanya dapat hadir bersamaan dengan sirnanya kekerasan hati serta kedengkian dan dendam.

3. Memohon ampunan Allah sebagai pengiring dalam bertekad, kemudian bertawakal kepada-Nya atas keputusan yang dicapai

Yang diharapkan dari musyawarah adalah mufakat untuk kebenaran karena Nabi Muhammad saw. Di dalam bermusyawarah, kadang terjadi perselisihan pendapat atau perbedaan.

 
وَالَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِرَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلاةَ وَأَمْرُهُمْ شُورَى بَيْنَهُمْ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (Q.S asy-Syura ayat 38)

Dan bagi orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan tuhannya dan mendirikan sholat sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka, dan mereka menafkahi sebagian dari rezeki yang kami berikan  kepada mereka” (Q.S asy-Syura ayat 38)

Dalam ayat tersebut Allah menyerukan agar umat Islam mengesakan dan menyembah Allah SWT. Menjalankan shalat fardu lima waktu tepat pada waktunya. Apabila mereka menghadapmasalah maka harus diselesaikan dengan cara musyawarah. Rasulullah SAW sendiri mengajak para sahabatnya agar mereka bermusyawarah dalam segala urusan, selain masalah-masalah hukum yang telah ditentukan oleh Allah SWT.


اُدۡعُ اِلٰى سَبِيۡلِ رَبِّكَ بِالۡحِكۡمَةِ وَالۡمَوۡعِظَةِ الۡحَسَنَةِ‌ وَجَادِلۡهُمۡ بِالَّتِىۡ هِىَ اَحۡسَنُ‌ؕ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعۡلَمُ بِمَنۡ ضَلَّ عَنۡ سَبِيۡلِهٖ‌ وَهُوَ اَعۡلَمُ بِالۡمُهۡتَدِيۡنَ
(Q.S An-Nahl ayat 125)

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik serta bantahlah mereka dengan cara yang  baik.  Sesungguhnya Tuhanmu Dialah  yang lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” (Q.S An-Nahl ayat 125)

Dalam ayat ini, Allah swt. memberikan pedoman tentang cara berdakwah untuk mengajak manusia kepada agama dan jalan Allah swt. Beberapa cara yang harus dipergunakan umat Islam dalam berdakwah adalah sebagai berikut.
  1. Dengan hikmah, yaitu perkataan yang benar dan jelas serta dapat membedakan hal-hal yang benar dan salah. Dalam hal ini, umat Islam dalam berdakwah harus bisa menjelaskan bahwa ajaran agama Islam menunjukkan kepada manusia jalan yang benar.
  2. Dengan pengajaran yang baik, yaitu cara-cara penyampaian yang baik dan sesuai dengan etika dan tata krama pergaulan. Hal ini dicontphkan Nabi Muhammad saw. ketika turunnya ayat yang melarang minum khamar. Larangan itu tidak serta merta dijalankan seketika itu juga, tetapi diberitahukan sedikit demi sedikit sehingga umat Islam dapat menerimanya dengan baik.
  3. Dengan perbantahan yang baik, yaitu menggunakan kata-kata yang halus, sopan, serta menghindari kata-kata yang tajam dan menususk hati. Dalam proses berdakwah, tidak jarang terjadi perbedaan pendapat yang melahirkan perbantahan. Seorang Muslim, apabila menghadapi hal itu dalam berdakwah, harus melakukannya dengan kata-kata yang halus dan sopan. Hati seprang akan lebih terbuka apabila sesuatu itu disampaikan dengan baik.


Musyawarah merupakan suatu keharusan dan termasuk salah satu tanda orang yang mematuhi seruan Allah SWT. Adapun hal-hal yang harus di musyawarahkan hanya menyangkut persoalan duniawi seperti urusan rumah tangga, ekonomi, sosial, budaya, politik dan sebagainya. Sedang persoalan Agama bersifat mutlak, ketentuannya termaktub dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW.

2 komentar:

  1. terima kasih atas telah memberi artikel yng sangt bermanfa'at, semoga mampu diterapkan dengan baik

    BalasHapus