Di Indonesia sebuah cerita pendek biasanya berkisar 3 sampai 5 halaman. Cerita yang pendek membicarakan satu masalah tunggal, habis dibaca sekali duduk saja. Penggunaan kalimat dan kata-katanya ekonomis, sehingga tidak bertele-tele. Cerita harus membangkitkan suatu efek perasaan (sedih, haru, bahagia, horror, jenaka, dsb.)
Yang perlu diingat dalam menulis cerpen :
Pilihlah tema yang menarik, aktual, sopan, dan tidak menyinggung seseorang.
Setelah menentuka tema, lanjutkan dengan pargraf pertama dengan kalimat-kalimat yang menarik, yang membuat pembaca ingin melangkah ke paragraf berikutnya.
- Membentuk peristiwa-peristiwa
Buatlah ketegangan dalam peristiwa-peristiwa sehingga cerita semakin menarik dan tidak hambar bagi pembaca.
Klimaks biasanya puncak persoalan, terkadang disimpan di akhir, di tengah, dan di awal.
Judul jangan terlalu panjang maksimal 8 kata.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menulis cerpen :
- Rajin menulis ide (ilham)
Seorang penukis sebenarnya tidak perlu menyulitkan diri dengan mencari-cari atau menunggu datangnya ilham. Banyak benda, peristiwa, dan alam di sekitar kita yang bisa dijadikan ilham dalam menulis. Yang penting jangan menunda menulis.
Bacaan adalah sumber pengetahuan dan tempat penulis menambah pengalaman. Apabila ada seorang penulis hanya mengarang terus tak pernah membaca, maka suatu saat akan kehabisan bahan. Karena segala pengalaman dan pengetahuan dikuras habis.
Dalam menulis cerpen, setiap pengarang mempunyai cara atau gaya penyampaian yang berbeda-beda untuk mengemukakan isi dari cerpenya tersebut. Inilah yangmenjadi ciri khas dari setiap pengarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar